
BRMP Kalbar Hadiri Panen Raya Jagung Serentak Bersama Presiden Republik Indonesia
Bengkayang, Kalimantan Barat - Kamis (5/6), Kepala Balai, Anjar Suprapto, S.T.P., M.P. menghadiri kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Tahun 2025 yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto bertempat di Lanud Harry Hadisoemantri, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang.
Hadir mendampingi kegiatan, Menteri Pertanian RI (Dr. Ir. H. Amran Sulaiman, M.P.), Menteri Perdagangan RI (Dr. Budi Santoso, M.Si.), Kepala Kepolisian Negera RI (Jenderal Pol Drs. L. Sigit Prabowo, M.Si), Panglima Tentara Nasional Indonesia (Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si.) dan Sekretaris Kabinet (Mayor (Inf.) TNI Teddy Indra Wijaya). Turut hadir tamu undangan lainnya Gubernur Kalimantan Barat (Drs. H. Ria Norsan, MM, MH.), Kepala Bulog, Kepala BPTP Pontianak serta Forkopimda Tk. Provinsi/Kabupaten, Pihak BUMN & Swasta, Tokoh Agama, Masyarakat, Asosiasi, dan Kelompok Tani secara langsung maupun virtual.
Dalam laporannya, Kapolri RI menyampaikan hasil panen jagung kuartal II > 1.5 jt ton yang dilakukan di lahan 344.524,37 ha dengan estimasi hasil panen mencapai 1,78-2,54 jt ton. Panen hari ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia, salah satunya di lahan 218.35 ha yang digarap di Kab Bengkayang dengan estimasi hasil panen mencapai 9,3 ton/ha. Angka ini naik tajam dari 2 ton/ha sebelum dikelola secara modern.
"Untuk menunjang kelancaran distribusi dan penyimpanan hasil panen, Polri menggandeng Bulog untuk membangun 18 gudang penyimpanan di lahan milik Polri. Gudang-gudang ini memiliki total kapasitas 18.000 ton dan ditargetkan akan selesai pada Agustus 2025," tambahnya.
Panen jagung dilakukan langsung Bapak Presiden RI menggunakan alat dan mesin pertanian berupa traktor pemanen jagung. Dalam sambutannya, Presiden RI mengapresiasi atas sinergitas antarlembaga dalam upaya mencapai ketahanan pangan salah satunya pelaksanaan program penanaman jagung seluruh Indonesia. Beliau meyakini swasembada pangan dapat dicapai lebih cepat. Beliau menegaskan agar Pemerintah juga akan memastikan petani mendapatkan peningkatan penghasilan.
"Ketahanan pangan adalah Kunci Negara. Indonesia yang terdiri dari bangsa kepulauan, sehingga setiap Provinsi di Indonesia harus swasembada pangan dan setiap pulau harus bisa berdiri sendiri. Kita sedang menuju swasembada pangan tidak hanya secara nasional tetapi Indonesia menjadi lumbung pangan," tutur beliau.
Puncak acara ditandai dengan pelepasan ekspor perdana jagung ke Kuching, Malaysia. Bapak Presiden RI juga dijadwalkan meresmikan fasilitas Gudang dan Pabrik Pengering Jagung "Pangan Merah Putih" yang mampu menampung hingga 5.000 ton dan mengeringkan 300 ton jagung/hari.
Tidak hanya itu, pada kegiatan ini juga dilakukan penyerahan alsintan, alat penguji kesuburan tanah, alat pengering jagung, alat pemipilan jagumg kepada para petani jagung khususnya di wilayah Kalimantan Barat.
Dengan pendekatan modernisasi dari hulu hingga ke hilir, pertanian bukan hanya tulang punggung ekonomi lokal, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang mandiri dan berdaya saing.